Pages

Kamis, 21 Juli 2011

Komponen-komponen dalam CPU

Komponen-komponen dalam CPU

Terdiri dari motherboard, processor, memory, harddisk, graphic card, casing, dan power supply. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai komponen-komponen yang ada dalam CPU.
Motherboard
Merupakan komponen utama dari sebuah komputer, karena semua komponen komputer diletakkan dan disatukan.
Processor
Merupakan otak dari komputer, karena setiap pengolahan data dilakukan pada processor. Oleh karena itu diperlukan processor yang cukup cepat untuk mengeksekusi program-program yang akan digunakan. Banyak jenis processor pada saat ini seperti Intel Pentium 4 Prescott, Intel Pentium 4 Extreme Edition untuk kelas high end, Intel Celeron D untuk pasar low end, dan Intel Core Duo untuk high-end performance.
Sedangkan pihak AMD telah mengeluarkan AMD Athlon FX dan AMD Athlon64 untuk pasar high end dan AMD Sempron dan Sempron64 untuk pasar low end, dan Athlon X2 untuk high-end performance.
Memory
Merupakan salah satu komponen terpenting untuk diperhatikan karena performa komputer juga sangat bergantung dengan kecepatan memorinya. Fungsi memori pada komputer adalah menampung sejumlah data atau informasi sebelum diproses oleh processor, sehingga semakin besar kapasitas memori maka semakin besar data dan informasi yang dapat ditampung sebelum diproses. Sedangkan nilai delay (CAS Latency) merupakan waktu yang diperlukan memori untuk mentransfer data dan informasi tersebut.
CAS Latency adalah nilai yang menyatakan delay (waktu tunda) pengiriman data/perintah dari memory ke motherboard. Jadi semakin kecil nilai CAS Latency maka semakin baik modul memory tersebut, karena modul tersebut dapat mentransfer data dengan lebih cepat, dikarenakan delay waktu yang dimilikinya lebih kecil.
Harddisk
Merupakan tempat penampungan data statis. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada harddisk yaitu :
1. Kecepatan putaran piringan per menit atau RPM (Rotating/Minutes), semakin besar nilainya berarti semakin cepat pula data dibaca. Saat ini masih ada 2 jenis kecepatan harddisk yang paling banyak digunakan yaitu 5400 RPM dan 7200 RPM.
2. Memory Buffer Size
3. Interface
4. Ukuran Fisik
Graphic Card
Kartu grafis atau biasa disebut VGA, umumnya yang beredar dipasaran menggunakan chipset dari nVidia dan ATI. Kartu grafis dengan chipset ATI umunya dikenal dengan kecepatan pengolahan data yang tinggi sehingga cocok untuk platform game yang memerlukan tingkat pergantian frame setiap detiknya cukup tinggi. Sedangkan kartu grafis nVidia untuk platform game yakni seri GeForce lebih dominan pada tingkat ketajaman dan kesempurnaan dari tampilan yang dihasilkan. Selain itu nVidia juga mengeluarkan satu varian chipset grafic untuk kalangan profesional yakni nVidia Quadro, chipset ini diperuntukkan untuk proses grafis yang memerlukan tingkat kedetailan cukup tinggi seperti pengolahan photo dan video editing, serta diperuntukan untuk proses rendering karena menyediakan pixel pipeline yang cukup tinggi.
Casing
Fungsi utamanya adalah melindungi komponen-komponen utama komputer. Tanpa casing, komponen-komponen tersebut rentan terhadap berbagai gangguan dari luar. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan alam memilih casing, antara lain :
1. Bahan/Material
2. Drive Bays
3. Multimedia Panel
4. Form Factor
5. Sistem Sirkulasi Udara
Power Supply Unit (PSU)
Fungsinya sebagai memasok daya ke komponen lain pada PC. Semua komponen PC (selain power supply) akan memperoleh pasokan daya dari power supply tersebut. Spesifikasi yang sering dicantumkan adalah daya maksimum total dan daya maksimum masing-masing tegangan (bisa juga arus maksimum). Nilai-nilai ini sebaiknya dicermati. Adapun tegangan yang umum disediakan oleh power supply adalah +3,3V, +5V, +12V, -5V, -12V, dan +5VSB (stanby). Daya maksimum total adalah daya total yang bisa diberikan dengan kombinasi tertentu.

POST ( POWER ON SELF TEST )

POST ( POWER ON SELF TEST )

POST (Power on Self-Test) yaitu test yang dilakukan oleh PC untuk mengecek fungsi-fungsi komponen pendukung PC apakah bekerja dengan baik. POST dilakukan PC pada saat booting, jika PC mengalami suatu masalah maka akan dapat terdeteksi gejala kesalahannnya melalui POST, PC akan memberikan pesan/peringatan kesalahan dalam bentuk suara yang dihasilkan melalui speaker atau tampilan visual di monitor. Selain itu pesan/peringatan kesalahan juga dapat dideteksi melalui kinerja dari PC, misalkan PC tidak hidup walaupun sumber listrik AC sudah terhubung dan tombol power sudah ditekan.
POST memungkinkan user dapat mendeteksi, mengisolasi, menentukan, dan menemukan kesalahan sehingga dapat memperbaiki penyimpangan atau kerusakan yang terjadi pada PC. Mekanisme POST disediakan oleh semua produk PC atau motherboard dan tersimpan di dalam ROM atau flash ROM BIOS. Secara umum proses dan prosedur yang dilakukan dalam POST pada semua produk motherboard sama. Terdapat beberapa perbedaan yang menjadikan ciri dari produk motherboard tertentu, tetapi pada dasarnya tetap sama.
1) Prosedur POST (Power on Self-Test)
POST dilakukan sesaat setelah komputer dihidupkan dan mulai booting, proses ini dilakukan oleh BIOS. Adapun urutan prosedur POST adalah sebagai berikut :
a) Test Power Supply ditandai dengan lampu power hidup dan kipas pendingin power supply berputar.
b) Secara otomatis dilakukan reset terhadap kerja CPU oleh sinyal power good yang dihasilkan oleh power supply jika dalam kondisi baik pada saat dihidupkan, kemudian CPU mulai melaksanakan instruksi awal pada ROM BIOS dan selanjutnya.
c) Pengecekkan terhadap BIOS dan isinya. BIOS harus dapat dibaca. Instruksi awal ROM BIOS adalah jump (lompat) ke alamat program POST.
d) Pengecekkan terhadap CMOS, CMOS harus dapat bekerja dengan baik. Program POST diawali dengan membaca data setup (seting hardware awal) pada RAM CMOS setup, sebagai data acuan untuk pengecekan.
e) Melakukan pengecekkan CPU, timer (pewaktuan), kendali memori akses langsung, memory bus dan memory module.
f) Memori sebesar 16 KB harus tersedia dan dapat dibaca/ditulis untuk keperluan ROM BIOS dan menyimpan kode POST.
g) Pengecekkan I/O controller dan bus controller. Controller tersebut harus dapat bekerja untuk mengontrol proses read/write data. Termasuk I/O untuk VGA card yang terhubung dengan monitor.
Jika ada salah satu prosedur POST yang tidak berhasil dilewati maka PC akan menerima pesan/peringatan kesalahan dari POST. Pesan/peringatan kesalahan berupa kode beep yang dikeluarkan melalui speaker yang terhubung dengan motherboard atau tampilan di layar monitor sesuai dengan standar masing-masing motherboard.
2) Pesan/Peringatan Kesalahan POST (Power on Self-Test)
Pesan/peringatan kesalahan hasil POST berupa tampilan performance PC, visual di monitor dan beep dari speaker. Sesuai dengan urutan prosedur POST yang dilakukan oleh BIOS maka gejala-gejala permasalahan yang muncul adalah sebagai berikut:
NoGejalaDiagnosa
Pesan/Peringatan Kesalahan
1CPU dan Monitor mati, tidak ada beep1. Instalasi fisik ke tegangan listrik AC 110/220V2. Power supply
2CPU hidup, Monitor Mati, Tidak ada beep1. Instalasi kabel data dari VGA card ke Monitor2. Monitor
3CPU hidup, Monitor Mati, ada beepDisesuaikan dengan beep
Prosedur test POST yang telah dilakukan untuk memastikan bahwa unit power supply dan monitor bekerja dengan baik. Jika tahap ini dapat dilewati maka bios mulai meneruskan POST selanjutnya. Adapun hasil dari POST selanjutnya ditunjukkan dengan kode beep apabila ditemukan permasalahan. Bunyi kode beep yang ditunjukkan sesuai dengan BIOS yang digunakan.
Kode Beep AWARD BIOS
NoGejalaDiagnosa
Pesan/Peringatan Kesalahan
11 beep pendekPC dalam keadaan baik
21 beep panjangProblem di memori
31 beep panjang 2 beep pendekKerusakan di modul DRAM parity
41 beep panjang 3 beep pendekKerusakan di bagian VGA.
5Beep terus menerusKerusakan di modul memori atau memori video
Kode Beep AMI BIOS
NoGejalaDiagnosa
Pesan/Peringatan Kesalahan
11 beep pendekDRAM gagal merefresh
22 beep pendekSirkuit gagal mengecek keseimbangan DRAM Parity (sistem memori)
33 beep pendekBIOS gagal mengakses memori 64KB pertama.
44 beep pendekTimer pada sistem gagal bekerja
55 beep pendekMotherboard tidak dapat menjalankan prosessor
66 beep pendekController pada keyboard tidak dapat berjalan dengan baik
77 beep pendekVideo Mode error
88 beep pendekTes memori VGA gagal
99 beep pendekChecksum error ROM BIOS bermasalah
1010 beep pendekCMOS shutdown read/write mengalami errror
1111 beep pendekChache memori error
121 beep panjang 3 beep pendekConventional/Extended memori rusak
131 beep panjang 8 beep pendekTes tampilan gambar gagal
Kode Beep IBM BIOS
NoGejalaDiagnosa
Pesan/Peringatan Kesalahan
1Tidak ada beepPower supply rusak, card monitor/RAM tidak terpasang
21 beep pendekNormal POST dan PC dalam keadaan baik
3beep terus menerusPower supply rusak, card monitor/RAM tidak terpasang
4Beep pendek berulang-ulangPower supply rusak, card monitor/RAM tidak terpasang
51 beep panjang 1 beep pendekMasalah Motherboard
61 beep panjang 2 beep pendekMasalah bagian VGA Card (mono)
71 beep panjang 3 beep pendekMasalah bagian VGA Ccard (EGA).
83 beep panjangKeyboard error
91 beep, blank monitorVGA card sirkuit
Pada PC tertentu menggunakan tone yang pada prinsipnya sama dengan beep untuk memberikan pesan/peringatan kesalahan dalam bentuk suara.
Selain beep biasanya pada kondisi tertentu dapat dilihat juga pesan/peringatan kesalahan dalam bentuk text yang ditampilkan pada layar monitor. Text tertulis merupakan bagian dari POST yang dapat dilaksanakan apabila VGA card dan monitor dalam keadaan baikdan terinstalasi dengan benar. User dapat langsung mengetahui masalah yang ada dengan membaca text peringatan. Misalnya yaitu:
Keyboard error : untuk masalah pada keyboard
CMOS error : cmos battery error atau ada masalah pada setting peripheral
HDD not Install : harddisk tidak terpasang
Secara umum pesan/peringatan kesalahan yang ditampilkan mudah untuk difahami oleh user. Hanya saja pesan dalam bahasa Inggris.
3) Langkah-langkah mengenal dan mengidentifikasi Pesan/Peringatan Kesalahan melalui POST (Power on Self-Test)
Untuk mengenal dan mengidentifikasi pesan/peringatan kesalahan melalui POST para peserta diklat harus memperaktekkan dan mengamati PC dari saat booting hingga selesai proses POST yang dilakukan oleh BIOS dan membaca buku manual setiap komponen PC, terutama motherboard. Dari situ akan diketahui banyak komponen, kegunaan, spesifikasi dan BIOS yang digunakan, termasuk setting pada BIOS nya

Senin, 18 Juli 2011

Cara Membuat Jaringan WiFi (Wireless)

Aku belum pernah membuat jaringan WiFi sebelumnya, jadi saat kemarin ada kesempatan untuk membuatnya, aku langsung bersedia. Perangkat untuk membangun jaringan wireless ini sendiri semakin hari semakin murah saja. Kali ini jaringan WiFi yang aku bangun tanpa koneksi internet pada jaringan Microsoft Windows.


courtesy http://www.personalcarepc.com

Perhatian : langkah-langkah dibawah ini tidak diperuntukkan bagi pembuatan jaringan WiFi untuk perusahaan skala menengah dan besar.

Perangkat yang dibutuhkan :

  1. Router/Switch Wireless. Beberapa merek yang sering digunakan adalah Syslink, TP-Link dan D-Link. Kecepatan transmisi data wireless yang didukung rata-rata 54Mbps. Untuk pemakaian SOHO (Small Office Home Office) kisaran harga dibawah 400rb-an. Untuk kantor yang kecil atau pemakaian rumah, anda hanya perlu 1 perangkat ini saja.
  2. Wireless Adapter. Alat ini digunakan hanya pada PC atau laptop yang belum mendukung akses WiFi. Untuk kemudahaan instalasi gunakan yang bertipe konektor USB, sedangkan untuk ketahanan gunakan yang bertipe konektor PCI. Kisaran harga dibawah Rp. 150rb-an. Cari minimal yang sudah mendukung 802.11 g dan sebaiknya jika membeli lebih dari 1 wireless adapter, usahakan memiliki tipe yang sama.
    Wireless Adapter PCI
    Wireless Adapter USB
  3. Kabel UTP + Konektor RJ-45 (biasanya sebagai bonus pada pembelian Router Wireless)
  4. Jika anda ingin membangun hotspot (WiFi dengan koneksi internet) anda perlu membeli modem ADSL router. Modem ini nantinya dihubungkan ke Router Wireless.

Langkah Instalasi


1. Setup Router Wireless
Model Router Wireless bisa bermacam-macam, namun akan memiliki ciri khas memiliki port untuk koneksi ke modem ADSL, port RJ-45 dan port Power. Yang anda lakukan selanjutnya adalah :
  1. Hubungkan kabel UTP ke salah satu port jaringan wired yang ditandai oleh angka 1 - 4, tidak masalah dihubungkan ke port nomor berapapun, dengan komputer/laptop anda untuk operasi SETUP
  2. Hubungkan port Power ke sumber listrik (PLN)
  3. Tunggu beberapa saat hingga router dikenali oleh komputer/laptop
  4. Buka browser internet (Firefox atau Internet Explorer)
  5. Ketikkan alamat IP router wireless tersebut. Untuk router merek linksys adalah http://192.168.1.1 atau baca petunjuk
  6. Ketikkan username dan password untuk login ke menu setup router wireless. Untuk merek linksys ketikkan 'admin' tanpa tanda kutip di kolom username dan password atau baca petunjuk
  7. Jika username dan password benar maka anda akan melihat aplikasi untuk keperluan setting router wireless
  8. Beri nama jaringan wireless (SSID). Berikan nama yang unik untuk membedakan dengan jaringan wireless terdekat (jika ada)
  9. Atur visibility supaya jaringan wireless 'terlihat' (visible). Anda tidak perlu khawatir dengan masalah keamanan, sebentar lagi kita kasi password kok ;)
  10. Atur mode untuk tipe jaringan 802.11 menjadi 'g' saja jika semua tipe wireless adapter anda adalah 'g'
  11. Untuk kepentingan security, pilih dari salah satu tipe enkripsi : WEP, WPA, WPA2. Yang paling aman adalah WPA2. Jika memilih WPA2 anda harus menentukan 'Pre-Shared Key' yang akan berlaku seperti password. Tentukan pre-shared key antara 8-63 karakter. Catat, ingat dan simpan baik-baik pre-shared key ini. Nantinya siapapun yang ingin terhubung ke jaringan wireless yang anda buat, harus mengetikkan pre-shared key yang anda buat sekarang ini.
  12. Simpan setting dengan menekan tombol save, browser anda akan refresh untuk menerapkan setting yang baru dibuat.
  13. Selesai. Cabut kabel UTP dari port RJ-45 di router wireless
Untuk hasil maksimal, tempatkan router wireless ditempat yang tinggi, di tengah ruangan. Sehingga dapat menjangkau setiap komputer/laptop client .

2. Setting Client
  1. Install driver wireless adapter dari CD dalam kotak pembungkus ke tiap komputer yang akan dipasangi wireless adapter.
  2. Koneksikan wireless adapter ke port yang sesuai di komputer/laptop. Jika anda membeli wireless adapter dengan tipe PCI maka anda harus membuka casing PC dan memasangkannya di port PCI yang tersedia. Akan lebih mudah halnya jika anda menggunakan wireless adapter dengan port USB. Jangan lupa matikan PC dan cabut kabel power dari stop kontak sebelum anda membuka casing PC.
  3. Pastikan bahwa wireless adapter dikenali dengan baik oleh komputer/laptop.
  4. Jika wireless adapter terinstal dengan benar, maka di systray akan muncul notifikasi bahwa jaringan wireless terdeteksi
    Jaringan wireless terdeteksi di Windows 7
    Jaringan wireless terdeteksi di Windows XP
  5. Kini anda telah dapat terhubung ke jaringan wireless yang telah anda buat, jangan lupa masukkan pre-shared key jika diminta oleh jaringan.

Nah, kini anda bisa menggunakan jaringan wireless untuk berbagi-pakai file, print lewat jaringan atau untuk menjalankan aplikasi berbasis web.

Semoga bermanfaat.